TAKALAR, Intiliputan.id — Kasus pengeroyokan terhadap remaja bernama Abdul Salam yang terjadi di Desa Lantang, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, kini memasuki tahap penyidikan. Polisi telah menetapkan lima orang sebagai pelaku dalam insiden tersebut, namun hingga kini dua di antaranya masih buron dan dalam pengejaran petugas.
Kejadian naas itu terjadi pada Jumat, 9 Mei 2025, saat berlangsung pesta rakyat (A’lammang) di Desa Lantang, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar. Awalnya, Abdul salam dan temannya, Bayu, sedang berada di areal persawahan dekat lokasi berlangsungnya pesta rakyat. Namun, sekelompok pemuda yang diduga dalam pengaruh minuman keras tiba-tiba menyerang mereka.
Akibatnya, Abdul Salam yang dikeroyok oleh sekelompok pemuda mengalami luka cukup serius di bagian kepala, leher, punggung, lengan dan kaki. Sementara Bayu, berhasil lolos dan melarikan diri terlebih dahulu. Setelah dianiaya, Abdul Salam bahkan dibuang ke sungai dalam keadaan tidak berdaya, beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan setelah salah seorang warga yang ada di lokasi menolongnya.
Dikutip dari laman Rakyatsulsel bahwa, berdasarkan laporan polisi bernomor: LP/8/120/V/2025/SPKT/POLRES TAKALAR/POLDA SULSEL, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Kini, tiga pelaku telah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian Takalar beberapa hari setelah kejadian.
Mereka telah menjalani pemeriksaan intensif dan ditahan di Mapolres Takalar. Sementara dua orang lainnya, yang identitasnya sudah diketahui yakni inisial S dan R, masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) setelah melarikan diri dan belum tertangkap hingga pertengahan Juni 2025.
Sementara itu, Kapolres Takalar melalui Kasat Reskrim, AKP Hatta menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan upaya pengejaran terhadap dua tersangka yang masih buron. Polisi juga telah melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga pelaku agar segera menyerahkan diri.
“Tim Resmob kami masih melakukan pengejaran. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, berkas perkara ini sudah bisa kami limpahkan ke Kejari Takalar,” beber AKP Hatta, Kasat Reskrim Polres Takalar, dikutip dari laman Rakyatsulsel.
Selain itu, Hasnita Daeng Ni’ni (ibu korban) mendesak aparat penegak hukum (APH) agar bertindak tegas dan segera menangkap para pelaku yang belum tertangkap. Ia berharap kasus ini tidak dibiarkan berlarut-larut mengingat dampak psikologis yang masih dirasakan anaknya hingga saat ini.
Kasus pengeroyokan ini menjadi sorotan masyarakat Takalar karena terjadi dalam suasana keramaian pesta rakyat dan menyasar anak di bawah umur. Banyak pihak berharap, aparat tidak hanya menangkap seluruh pelaku, tetapi juga memastikan peristiwa serupa tidak terjadi lagi melalui pengawasan ketat terhadap kegiatan masyarakat. (*)